Pengobatan
Tradisional Kanker
Pengendalian
kanker telah ada di Indonesia sejak awal 1920-an.
Saat itu Pemerintah Kolonial Belanda memulai dengan Lembaga Kanker Control,
yang ditutup oleh Administrasi Pendudukan Jepang antara tahun 1942 dan 1945.
Setelah kemerdekaan Republik Indonesia, Yayasan Pengendalian Kanker didirikan
pada tahun 1962. Saat ini, departemen klinis dan non-klinis di rumah sakit
pemerintah (ada 13 rumah sakit) biasanya menangani semua masalah kanker. Pada tahun
1993, Pusat Kanker Dharmais di Jakarta didirikan dan telah menjadi rumah sakit
kanker pusat dan rujukan bagi masyarakat Indonesia.
Sampai saat ini, belum
ada data nasional yang akurat tentang pendaftaran kanker, karena kurangnya dana
dan tenaga kerja. Pengumpulan data kanker biasanya diberikan sebagai studi
frekuensi relatif dari beberapa departemen dari rumah sakit. Saat ini
diperkirakan bahwa akan ada setidaknya 170-190 kasus kanker baru setiap tahun
untuk setiap 100.000 orang. Kanker yang paling sering dan utama adalah kanker
leher rahim, payudara, kelenjar getah bening, kulit dan nasofaring. Karena Indonesia sekarang berada dalam fase transisi dan
memiliki banyak masalah yang menyangkut ekonomi dan perawatan kesehatan, sebuah
program terencana pengendalian kanker sangatlah penting. Ini mencakup
pencegahan primer, sekunder dan tersier kanker di kota-kota, di mana penduduk
mampu untuk mensubsidi proporsi tertentu dari anggaran untuk pelaksanaan
program ini. Sebuah program terencana pengendalian kanker dapat dibagi
menjadi 3 bagian, yaitu pencegahan primer, sekunder, dan tersier. Pencegahan
primer mencakup perbaikan faktor-faktor yang berkaitan dengan gaya hidup, diet,
dan reproduksi dan lingkungan.
Penelitian lintas-budaya juga harus dikembangkan.
Sedangkan pencegahan
sekunder bertujuan untuk membuat diagnosis awal kanker, sehingga perkembangan
kanker dapat dihentikan. Salah satu kegiatan dalam program ini adalah sistem
rujukan, yang terdiri dari pasien dirujuk ke unit kesehatan, spesimen dari unit
laboratorium atau histopatologi, kemudian informasi tadi diserahkan kepada unit
dan petugas kesehatan. Terakhir, pencegahan tersier dilakukan dimana gejala dan
tanda-tanda tumor sudah muncul ke permukaan. Tujuan dari pencegahan terakhir
ini adalah untuk memberikan perawatan yang tepat dan dapat menghentikan
perkembangan kanker serta menghindari kematian. Selain pengendalian kanker secara medis, Anda juga dapat menggunakan pengobatan
tradisional kanker yang aman dan ampuh. Dapatkan informasi lebih lengkapnya denan
menghubungi kami.